Dewi Sukarno

Liputan6.com, Jakarta – Tidak hanya Syahrini, istri mendiang Presiden Sukarno, Dewi Sukarno, juga menerima penghargaan UNESCO melalui platform “Listen to Her Parole,” di Cannes, Italia, Kamis, 15 Mei 2025. Penghargaan itu diterima secara langsung dari Chief Partnership Officer Printemps Group, Emmanuel Suissa.

Listen to Her Parole, yang terasosiasi dengan rubrik DISCRĒTE MAGAZINE, didedikasikan untuk menyoroti perempuan luar biasa dengan karier yang menginspirasi. “Kami ingin merayakan jalan luar biasa mereka, mengungkap tantangan yang mereka atasi, dan berbagi pengalaman tidak ternilai mereka,” kata publikasi itu, seperti dikutip dari situs webnya, Senin (19/5/2025).

“Listen to her Parole adalah perayaan keunggulan perempuan, undangan untuk mendengarkan dan belajar dari beberapa suara paling berpengaruh di zaman kita, dan penghargaan atas pencapaian perempuan di berbagai bidang, seperti mode, teknologi, seni, bisnis, politik, dan banyak lagi,” imbuh outlet tersebut.

Dewi menulis di unggahan Instagram-nya, Jumat, 16 Mei 2025, bahwa para perempuan yang menerima penghargaan itu “sungguh luar biasa.” Kendati, ia tidak menyebut kontribusinya terkait penghargaan tersebut.


2 dari 4 halaman

Foto Bareng Syahrini

Terkait gala penghargaan tersebut, Dewi menceritakan, “Orang-orang mengobrol dengan gembira dan mengucapkan selamat pada para pemenang. Mereka mengirimkan tepuk tangan penuh cinta. Acara yang menyentuh hati dan penuh makna ini sukses besar.”

Saat itu, ia memakai gaun biru mencolok dengan lapisan ekstra di bagian rok, membuat siluet busananya kian dramatis. Sementara rambut pendeknya ditata ke belakang, wajah Dewi berpulas makeup yang menyala dengan lipstik merah. Ia juga memakai sepasang anting, kalung, dan gelang sebagai tambahan aksesori.

Tidak ketinggalan, perempuan berusia 85 tahun itu membawa tas tangan silver nan mewah. Di sederet foto, ia tampak berpose bersama Syahrini dan Reino Barack, serta CEO Hermes, Michael Coste.

Di acara yang sama, Syahrini, yang mengenakan gaun rancangan Hian Tjen, menerima penghargaan serupa. “Saya datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dan luar biasa dari UNESCO melalui platform ‘Listen to Her Parole,'” tulisnya di Instagram, Sabtu.

 

3 dari 4 halaman

Ungkapan Syahrini

Syahrini mengungkap, “Saya persembahkan ini pada semua wanita di dunia. Dengan kerendahan hati yang mendalam dan rasa syukur yang tulus, saya berdiri di hadapan Anda malam ini. Penghargaan ini bukan sekadar kehormatan pribadi. Ini adalah perayaan ketahanan, transformasi, dan kekuatan hubungan antarmanusia.”

Nama saya Syahrini, saya seorang penyanyi dan artis dari Indonesia. Sejak kecil, saya dibimbing dengan kasih sayang almarhum ayah saya yang dengan penuh kasih memanggil saya ‘putri.’ Nama itu, sekarang menjadi bagian dari identitas panggung saya, mengingatkan saya setiap hari akan kepercayaannya pada saya.”

Musik jadi jembatan saya menuju dunia, sebuah cara untuk terhubung lintas batas dan budaya. Saya beruntung bisa mewujudkan mimpi saya dengan tampil, berkarya, dan berbagi suara saya dengan jutaan orang. Namun, di puncak perjalanan itu, sebuah panggilan baru muncul, yang lebih sakral, panggung ‘motherhood.’

“Selama beberapa tahun, saya mundur dari musik untuk fokus pada keluarga saya, keputusan yang saya buat dengan cinta dan kebanggaan.”

4 dari 4 halaman

Pesan untuk Sesama Perempuan

Menerima penghargaan ini, kata Syahrini, mendorongnya untuk menyambut musik kembali ke hidupnya. “Sebagai wanita, kita sering disuruh memilih antara karier dan keluarga. Namun, kita tidak ditentukan oleh satu peran. Kita adalah pencipta, pemelihara, pemimpin, pemimpi, dan kita membawa semua itu di dalam diri kita.”

Sebagai seorang wanita asia tenggara dan seorang muslim, saya membawa kisah yang jarang didengar. Keyakinan saya membumikan saya, budaya saya memperkuat saya, dan suara saya bergabung dengan banyak wanita yang berjuang mendefinisikan ulang apa yang mungkin.”

Untuk setiap wanita yang mendengarkan: mimpi Anda valid, jalan Anda layak, dan suara Anda sangat penting. Saya merasa terhormat menjadi bagian dari ‘Listen to Her Parole,’ sebuah platform yang menceritakan kisah-kisah seperti milik saya dan Anda.”

Mari kita terus bersatu, membentuk masa depan di mana setiap wanita menentukan warisannya sendiri,” tandasnya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *