:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3511130/original/093934500_1626312162-20210715-Kaligrafi-Islam-Kiswah-Kabah-1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Arab Saudi sekali lagi memperbarui penutup Ka’bah─yang dikenal sebagai kiswah. Ritual tahunan ini merupakan peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.
Menurut pernyataan resmi dari Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi, melansir Daily Sabah, Jumat (27/6/2025), penggantian penutup Ka’bah dilakukan Rabu malam, 25 Juni 2025, oleh tim khusus yang terdiri dari 154 ahli.
Proses yang sangat teliti ini melibatkan pelepasan penutup lama dan menggantinya dengan yang baru─yang terbuat dari 47 lembar kain terpisah, yang secara kolektif beratnya mencapai 1.415 kilogram (kg). Kiswah baru terbuat dari sekitar 825 kg sutra murni, yang dipadukan dengan 180 kg perak dan emas yang digunakan untuk sulaman.
Sabuk penutup Ka’bah, yang dikenal sebagai “hizam,” dihiasi ayat-ayat Al-Qur’an yang dijahit dengan benang perak dan emas, yang mencerminkan keahlian dan pengabdian luar biasa. Setelah dilepas, penutup lama dibersihkan dengan air Zamzam, sebuah praktik yang berakar pada tradisi dan penghormatan.
Kain Lamanya Buat Apa?
… Selengkapnya
Kiswah lama akan dikirim ke berbagai negara Islam, di mana penutup ini akan dipajang di museum sebagai simbol warisan spiritual. Penutup Ka’bah diproduksi di Kompleks Kiswah Raja Abdulaziz di Mekkah.
Kompleks ini mempekerjakan sekitar 200 perajin dan staf administrasi, serta merupakan rumah bagi mesin jahit terbesar di dunia, berukuran panjang hingga 16 meter dan dioperasikan dengan teknologi bantuan komputer. Mesin canggih ini memungkinkan presisi dan kualitas yang diperlukan untuk membuat tekstil suci tersebut.
Secara tradisional, Arab Saudi mengganti penutup Ka’bah setiap tahun pada hari ke-9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Hari Arafah. Namun, pada 2022, praktik tersebut diubah bertepatan dengan hari pertama tahun Islam, 1 Muharram, sehingga upacara pembaruan bertepatan dengan dimulainya tahun kalender Hijriah yang baru.
Pembaruan tahunan ini berfungsi sebagai pengingat mendalam tentang peran utama Ka’bah dalam Islam dan terus menginspirasi umat Islam di seluruh dunia.
Sejarah Kiswah
… Selengkapnya
Menurut kanal Islami Liputan6.com, ayat-ayat yang terukir di atas kiswah K’bah adalah QS. Al-Baqarah: 255, surah Al-Fatihah, serta shalawat Nabi. Dalam sejarahnya, kiswah ternyata pernah dipotong-potong dan dibagikan pada jemaah untuk melindungi tubuh dari suhu panas yang melanda Makkah.
Islami.co menulis, itu terjadi pada masa Sayyidina Umar bin Khattab. Dahulu, pada masa pra-fathu makkah, Rasulullah tidak pernah terlibat dalam pemasangan kiswah. Rasul terlibat pertama kali dalam pemasangan kiswah pasca-fathu makkah.
Jika sekarang kiswah Ka’bah diganti setiap tahun, pada masa Rasul, kiswah tidak pernah diganti. Kain penutup Ka’bah ini mulai diganti setelah terbakar.
Dikisahkan, pada masa itu, ada seorang perempuan yang membakar wewangian dekat Ka’bah. Tanpa sengaja, ia turut membakar kain penutup Ka’bah. Sejak saat itu, Rasulullah mengganti kain penutup Ka’bah yang didatangkan langsung dari Yaman. Hal ini segera diikuti para Khulafaur Rasyidin yang turut mengganti kain penutup Ka’bah.
Perkiraan Harga Kiswah
… Selengkapnya
Pada 1931, pemerintah Arab Saudi membuat sebuah pabrik kiswah di Mekkah. Lokasi persisnya ada di pinggiran Mekkah, dengan luas 10 hektare dan berisi total 240 orang perajin.
Di dalam pabrik inilah kain kiswah dibuat, mulai dari tahap perencanaan, pembuatan prototipe gambar kaligrafi, pencucian emas dan perak murni berkilo-kilogram, hingga pemintalan kaligrafi serta penjahitan. Mengupayakan proses pengerjaan yang semakin efisien, penjahitan ayat-ayat suci Al-Qur’an dilakukan menggunakan bantuan komputer.
Dulunya, semua kaligrafi di permukaan kiswah dikerjakan secara manual, menggunakan tangan para perajin. Biaya pembuatannya tentu tidak main-main, mengingat banyaknya bahan dasar berupa kain sutera, serta benang emas yang digunakan.
Diperkirakan, satu buah kain kiswah menghabiskan dana pembuatan hingga 17 juta riyal (sekitar Rp43 miliar). Proses pembuatannya tidak sekaligus jadi satu, melainkan dibagi-bagi ke dalam 47 bagian. Setiap bagiannya memiliki panjang 47 meter, serta lebar 101 meter.
… Selengkapnya