:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5263123/original/036606600_1750771791-TNGR_2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyampaikan belasungkawa dan duka cita atas meninggalnya turis Brasil JDSP yang jatuh ke jurang di jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim gabungan telah berhasil mengevakuasi jenazah JDSP (27) yang ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025 pada kedalaman 600 meter menuju Lost Know Position (LKP).
“Atas nama Kementerian Kehutanan kami menyampaikan belasungkawa dan dukacita yang mendalam atas meninggalnya JDSP pendaki asal Brasil. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di lapangan,” kata Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, dalam keterangannya, Kamis, 26 Juni 2025 di laman resmi Kemenhut.
Evakuasi sendiri telah dilakukan secara maksimal dengan berbagai upaya mulai dari teknik turun tebing hingga percobaan penerbangan helikopter. Namun dalam proses evakuasi Tim SAR Gabungan sempat mengalami kendala mulai dari medan yang sulit hingga cuaca badai yang kerap terjadi.
“Meski sempat mengalami kendala karena cuaca dan kondisi medan yang sulit, namun proses evakuasi dilakukan secara maksimal dan Alhamdulillah proses evakuasi akhirnya selesai dilakukan,” jelasnya.
Pesan Kemenhut untuk Para Pendaki
… Selengkapnya
Berdasarkan laporan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman, korban berhasil diangkat dari dasar jurang pada pukul 13.51 Wita. Jenazah koran lantas dibawa ke Resort Sembalun untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB.
Satyawan pun mengajak para pendaki untuk mengedepankan keselamatan dan menyiapkan kelengkapan dalam proses pendakian. Kemenhut sendiri disebut akan terus melakukan perbaikan sarana dan prasarana. “Kepada para pendaki mohon untuk berhati-hati dalam mendaki, utamakan keselamatan, safety first,” ujar Satyawan.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal turis Brasil bernama Juliana Marins yang jatuh di Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan ditemukan meninggal dunia Selasa, 24 Juni 2025 di kedalaman 600 meter.Dasco menyebut DPR akan melakukan kunjungan dan evaluasi terkait bidang pencarian dan pertolongan (SAR).
Kami sudah sampaikan kepada komisi terkait untuk juga melakukan kunjungan atau juga evaluasi,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025, diansir dari kanal News Liputan6.com.
Menpar Minta Perketat Pengawasan Keamanan
… Selengkapnya
Menurut Dasco perlu ada evaluasi dan masukan terkait SAR di Indonesia. “Untuk evaluasi dan memberikan masukan kepada pemerintah tentang hal yang terjadi di Rinjani,” kata Dasco.
Sebelumnya, turis Brasil yang sebelumnya dilaporkan jatuh di Gunung Rinjani, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa, 24 Juni 2025 di kedalaman sekitar 600 meter. Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana meminta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan wisata untuk memperketat pengawasan terhadap aspek keamanan dan keselamatan di destinasi wisata yang berisiko tinggi sampai ekstrem seperti gunung dan jembatan.
“Kami telah meminta seluruh instansi terkait untuk memperkuat standar operasional khusus serta meningkatkan pengawasan kepada kegiatan wisata berisiko tinggi,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dilansir dari Antara, Kamis (26/6/2025).
Menanggapi insiden turis Brasil bernama Juliana Marins jatuh di Gunung Rinjani, Menpar menekankan bahwa keselamatan dan keamanan wisatawan menjadi prioritas utama dalam mengembangkan pariwisata nasional.Pengawasan yang diperketat itu diharapkan dapat menekan kasus kecelakaan di area wisata hingga nihil kecelakaan (zero accident).
Jenazah Turis Brasil Dibawa ke Bali
… Selengkapnya
Menpar Widiyanti mengatakan satu kejadian dapat berdampak besar bagi citra destinasi wisata Indonesia di masa mendatang.
Kabar terbarunya, pihak Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat memberangkatkan jenazah pendaki asal Brasil Juliana Marins ke Bali.”Iya, baru saja kami berangkatkan tim untuk membawa jenazah ke Bali melalui jalur laut,” kata Plt. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Mataram dr Mike Wijayanti Djohar di Mataram, Kamis.
Dia mengatakan bahwa pemberangkatan jenazah dalam peti jenazah menggunakan ambulans RS Bhayangkara Mataram menuju Bali ini mendapatkan pengawalan dari personel PJR Direktorat Lalu Lintas Polda NTB dengan tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.Dia memastikan bahwa pemberangkatan jenazah Juliana ke Bali untuk pelaksanaan autopsi.
“Kalau berangkat sekarang, kemungkinan besok pagi baru bisa diautopsi, kalau malam ini autopsi sepertinya kurang efektif. Nanti kalau sudah selesai autopsi, jenazah bisa dibawa ke Brasil,” ucap dia.
… Selengkapnya