:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3535532/original/006320000_1628500274-plane-513641_1280.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Dalam sebuah laporan terbaru, terungkap sebuah insiden penerbangan yang menegangkan terjadi pada 17 Februari 2024. Pesawat Lufthansa yang mengangkut 205 orang terbang tanpa pilot selama sekitar 10 menit.
Mengutip dari CNN, Senin, 19 Mei 2025, kejadian ini terjadi setelah kopilot pingsan di dalam kokpit saat penerbangan dari Frankfurt, Jerman, menuju Seville, Spanyol. Kejadian ini baru terungkap dalam laporan terbaru yang dirilis oleh otoritas investigasi kecelakaan Spanyol, CIAIAC.
Menurut laporan, insiden ini dimulai saat kapten pesawat meninggalkan kokpit untuk menggunakan toilet. Kopilot yang sendirian di kokpit tiba-tiba mengalami ketidakmampuan mendadak dan parah, yang terekam dalam perekam suara kokpit.
Meskipun autopilot aktif dan pesawat terus terbang dengan stabil, kopilot secara tidak sengaja mengoperasikan kontrol pesawat. Pengendali lalu lintas udara berusaha menghubungi kokpit hingga tiga kali, tetapi tidak mendapatkan respons. Situasi menjadi semakin kritis ketika kapten kembali ke kokpit dan tidak dapat membuka pintu dengan kode pembuka biasa.
Investigasi Kejadian Terkait
… Selengkapnya
Setelah lima kali percobaan dan panggilan interkom yang tidak dijawab, kapten akhirnya menggunakan kode darurat untuk mendapatkan akses dan mengambil alih kendali pesawat. Lufthansa, maskapai penerbangan utama Jerman, mengaku telah mengetahui laporan investigasi ini.
Menurut Associated Press, Lufthansa menyatakan bahwa departemen keselamatan penerbangannya sendiri juga telah melakukan investigasi terkait insiden ini, meskipun hasilnya belum diungkapkan ke publik. Setelah kapten berhasil memasuki kokpit, kopilot yang pingsan segera menerima pertolongan pertama dari kru kabin dan seorang dokter yang kebetulan menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut.
Kopilot akhirnya sadar kembali dan mengingat bagaimana dia dirawat oleh kru dan dokter tersebut. Kapten pesawat kemudian memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas di Madrid.
Pesawat mendarat dengan selamat sekitar 20 menit kemudian. Setibanya di Madrid, kopilot dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut dan dirawat selama beberapa jam.
Kejadian Luar Biasa
… Selengkapnya
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa ketidakmampuan kopilot disebabkan oleh kondisi neurologis yang sudah ada sebelumnya, yang tidak diketahui olehnya dan tidak terdeteksi selama pemeriksaan medis aeronautika. Akibatnya, sertifikat medis kopilot tersebut telah ditangguhkan.
Otoritas Spanyol mendeskripsikan insiden ini sebagai keadaan luar biasa dan menekankan bahwa kapten pesawat telah dilatih untuk menangani situasi di mana kopilot menjadi tidak mampu. Meskipun insiden seperti ini jarang terjadi, CIAIAC menyatakan bahwa ketidakmampuan dalam penerbangan memang pernah terjadi, termasuk kematian pilot secara tiba-tiba.
CIAIAC juga menyebutkan bahwa mereka telah mengidentifikasi 287 kasus ketidakmampuan pilot selama penerbangan dalam basis data laporan kejadian transportasi yang dikelola oleh Komisi Eropa dari tahun 2019 hingga 2024. Sebagai perbandingan, laporan dari Administrasi Penerbangan Federal AS pada 2004 mengidentifikasi 39 kasus ketidakmampuan di antara pilot maskapai penerbangan Amerika selama periode enam tahun antara tahun 1993 hingga 1998.
Kopilot Bantu Kendalikan Pesawat Saat Pilot Bantu Persalinan
… Selengkapnya
Tugas kopilot sangat penting untuk menggantikan peran pilot utama. Seperti yang terjadi pada pada 23 Februari 2024, dalam penerbangan pesawat VietJet dari Taipei ke Bangkok yang memakan waktu empat jam.
Saat itu, ia diberitahu awak kabin bahwa seorang penumpang akan melahirkan di dalam kamar mandi. Pilot berkebangsaan Thailand bernama Jakarin Sararnrakskul itu segera beraksi, lapor South China Morning Post, dikutip dari AsiaOne, Selasa, 12 Maret 2024.
Pasalnya, ia tak bisa mengarahkan pesawatnya kembali ke Taipei ataupun mendarat di bandara terdekat lainnya. Ia lalu meminta kopilotnya mengambil alih kendali pesawat dan bergegas menuju kabin. Ia tampak tenang meski mengaku tak pernah berpengalaman menangani persalinan sebelumnya.
Beruntung, bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir di pesawat dengan selamat. Bayi itu kemudian dinamai Sky oleh awak kabin, menurut media Vietnam, VNExpress International.
… Selengkapnya