Unik, Arian Seringai Desain Ulang Nisan Ricky Siahaan dengan Maskot Band Favoritnya

Liputan6.com, Jakarta – Gitaris band Seringai, Ricky Siahaan meninggal dunia pada 19 April 2025 di Tokyo, Jepang. Menjelang tiga bulan kepergiannya, vokalis Seringai Arian Arifin Wardiman punya cara unik untuk mengenang rekan satu grupnya itu.

Dia memperbarui desain batu nisan makam Ricky Siahaan. Hal itu diungkapkan Arian Seringai alias Arian13 lewat sebuah foto yang diunggah di Instagram. Lewat unggahan tersebut, Arian memperlihatkan desain baru nisan Ricky dengan menyandingkan foto almarhum dengan dua maskot dari band favoritnya, Black Sabbath.

“Desain marmer nisan @rickysiahaan, akhirnya jadi juga. Sederhana sih, tapi ada dua maskot, Black Sabbath di sebelah kiri dan kanan foto Ricky. Black Sabbath adalah metal originator dan band favorit Ricky,” terang Arian dalam unggahan di akun Instagram @aparatmati, Selasa, 1 Juli 2025.

Selain menambahkan foto Ricky dan musisi idolanya, Arian juga memperbaiki jenis huruf serta tanggal lahir dan berpulangnya almarhum. Semua itu didesain menyerupai album ‘Seperti Api’ dari Seringai.

 


2 dari 4 halaman

Desain Nisa Mewakili Karakter Ricky

Bukan itu saja, pria yang juga dikenal sebagai ilustrator ini memberi sentuhan Art Nouveau pada bagian frame, seperti gaya awal yang digunakan oleh Seringai. Sang vokalis mengaku puas melihat hasil akhir dari desain batu nisan Ricky Siahaan tersebut.

Dia meyakini, desain tersebut sudah sangat mewakili karakter Ricky semasa hidup. “Desain awal sedikit beda dengan di foto. Karena ternyata untuk foto sudah ada templatenya sendiri. Untuk warna, setelah konsultasi dengan istrinya, @tabfortabita, dipilih warna silver,” terang lulusan Fakultas Desain dan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Saat Ricky meninggal dunia, manajemen, Seringai memberikan pernyataan terbuka mengenai kepergian sang gitaris untuk selamanya.

“Dengan duka cita yang mendalam, kami mengonfirmasi bahwa Ricardo Bisuk Juara Siahaan, atau yang lebih dikenal sebagai Ricky Siahaan — co-founder, gitaris, dan penulis lagu Seringai — telah berpulang pada Sabtu, 19 April 2025 pukul 21.30 di Tokyo, Jepang, dalam usia 48 tahun,” kata perwakilan Seringai, melansir dari kanal Showbz Liputan6.com, 23 April 2025.

 

3 dari 4 halaman

Penyebab Ricky Meninggal Dunia

Diungkap pula penyebab mendiang Ricky Siahaan meninggal dunia secara tiba-tiba. “Berdasarkan keterangan resmi tim medis setempat, almarhum mengalami serangan jantung tidak lama setelah tampil bersama Seringai dalam acara Gekiko Fest — bagian dari rangkaian Wolves of East Asia Tour 2025 di Taiwan dan Jepang.”

Seringai mengungkap bahwa pihak keluarga, dengan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, terutama keetika menyusun repatriasi jenazah almarhum ke Indonesia yang tiba pada Kamis, 24 April 2025. Ia pun dimakamkan di hari yang sama di pemakaman San Diego Hills Memorial Park, Karawang Barat.

Dilansir dari Antara, mendiang Ricky lahir dengan nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan di Tanjung Pandan, Belitung, pada 5 Mei 1976. Perjalanan Ricky di dunia musik dimulai ketika ia membentuk band bernama Chapter 69 pada 1995.

Kemudian, dia bergabung dengan band hardcore Buried Alive hingga menjadi gitaris Stepforward pada 1999. Pada 2002, Ricky dan Arian13 membentuk grup band Seringai. Dalam band tersebut, Ricky mengisi posisi sebagai gitaris.

4 dari 4 halaman

Pengalaman Ricky di Media Massa

Pengalamannya di industri musik tak hanya sebatas bermain gitar. Ia juga pernah berkarier di dunia media massa, termasuk sebagai produser di MTV on Sky (yang kemudian menjadi Trax FM). Pada 2005 ia juga menjadi editor di majalah Rolling Stone Indonesia.

Antara mencatat, ia bekerja di sana hingga majalah tersebut tutup pada 2017 dengan jabatan terakhir managing editor. Pada 2023, Ricky menjabat sebagai CEO Whiteboard Journal.

Di pengujung pernyataannya, Seringai mengucapkan terima kasih kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, serta sahabat dari Jepang dan Indonesia yang telah bahu-membahu membantu sejak kejadian hingga proses repatriasi jenazah berlangsung.

“Kami juga sangat menghargai setiap doa, perhatian, dan cinta yang terus mengalir dari berbagai penjuru, baik selama di Tokyo maupun setibanya kembali di Jakarta. Semangat, dedikasi, dan warisan musik Ricky Siahaan akan terus hidup dalam hati dan musik kami. Selalu, selalu, selamanya!” kata pihak Seringai dan keluarga mendiang, menutup pernyataan.

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *